PAUD Ihya as Sunnah

Sentra Balok.

PAUD Ihya as Sunnah

Variasi Bermain.

PAUD Ihya as Sunnah

Ayooo Simpan Sepatunya.

PAUD Ihya as Sunnah

Aku Sakit Bu Dokter, Tolong Periksa!

PAUD Ihya as Sunnah

Ini Berapa Pak.?

PAUD Ihya as Sunnah

Bangunan Ku...

PAUD Ihya as Sunnah

Hitungan Ku...

PAUD Ihya as Sunnah

Gambar Ku...

PAUD Ihya as Sunnah

Playdough.

PAUD Ihya as Sunnah

Mbak Zahra Bermain Playdough.

PAUD Ihya as Sunnah

Mencuci...

Kamis, 27 Oktober 2016

Sekolah Orangtua Santri (SOS)



Sekolah Orang tua Santri, “Orang tua Cerdas Dambaan Buah Hati”
“Kita kan sudah jadi orang tua, kenapa harus sekolah lagi?”. “Mendidik anak itu seperti air, mengalir saja tidak perlu belajar”. “Menjadi orang tua itu keniscayaan, jalani saja sesuai naluri saat menghadapi anak”.
Beberapa komentar dan pendapat muncul ketika program Sekolah Orang tua Santri (SOS) yang diselenggarakan PAUD-IT Ihya’Assunnah ditawarkan. Ada orang tua yang dengan antusias menyambut gembira dan penuh semangat, namun tidak sedikit juga yang menganggap program ini tidak penting.
Ketika kita (sebagai orang tua) ditanya ingin memiliki anak seperti apa, pasti kebanyakan akan menjawab ingin anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua, sukses, dan harapan – harapan besar lainnya. Namun pertanyaan pentingnya adalah bagaimana kita memproses anak kita agar menjadi seperti yang kita harapkan tersebut??
Jika kita ingin menjadi dokter misalnya, kita perlu belajar 6 tahun di sekolah dasar, 6 tahun  sekolah menengah, 4 tahun di perguruan tinggi kedokteran, 1,5 tahun sekolah profesi (koas) dan 1 tahun menjalani internship. Jadi dibutuhkan waktu belajar minimal 18 tahun untuk menjadi dokter (umum belum spesialis). Nha sekarang berapa lama kita mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua? Apakah bisa dengan menjadi orang tua yang apa adanya kita mendapatkan anak yang luar biasa (baca: sholeh)??
Anak merupakan investasi berhargadunia akhirat bagi orang tuanya. Mereka dapat menjadi anugrah maupun bencana tergantung bagaimana orang tua dalam mendidiknya. Untuk menjadi orang tua yang “betulan” (bukan kebetulan) harus memiliki gelar MSI, Magister Segala Ilmu. Ketika menghadapi anak yang sakit diperlukan ilmu kedokteran (minimal pertolongan pertama), saat anak akan makan dibutuhkan ilmu gizi dan tata boga, ketika anak bermasalah dibutuhkan ilmu psikologi, dan seterusnya. Semua itu tentu harus dipelajari agar tindakan yang orang tua ambil merupakan tindakan yang tepat.
Mencetak anak yang sholeh sesuai harapan orang tua, dibutuhkan proses yang panjang. Proses itu dimulai saat kita memilih pasangan, tata cara walimah, hubungan suami dan istri, amalan saat mengandung , pemberian nama yang baik, akikah, khitan, memilih sekolah dan lingkungan yang tepat hingga penerapan pola asuh yang benar. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak harus memiliki ilmu agar dapat memberikan keteladanan. Namun sayangnya di dunia ini tidak ada satupun lembaga pendidikan yang menawarkan program menjadi orang tua yang ahli. Jadi, program SOS yang hanya berlangsung selama 2 hari tentu masih sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pendidikan anak.
Melalui program SOS, kita akan bersama-sama belajar mengungkap fakta-fakta unik tentang anak, karakter yang harus dimiliki orang tua sebagai seorang pendidik, cara berkomunikasi yang efektif, marah yang produktif dan sebagainya. Meski dalam waktu yang singkat, semoga program SOS dapat menjadi jawaban akan kebutuhan ilmu bagi orang tua yang berusaha meningkatkan kualitas diri.
Tahun pelajaran 2016-2017 ini, SOS dibagi menjadi 4 tingkatan, sebagai pengembangan dari SOS sebelumnya. SOS Pemula untuk orang tua yang belum pernah mengikuti SOS dan SOS Lanjutan untuk orang tua yang sudah mengikuti SOS Pemula. Setiap anak berhak memiliki orang tua yang cerdas. Semoga kita dapat menjadi orang tua yang senantiasa dirindukan dan dicintai anak-anak kita sesuai dengan tema tahun ini “Orang tua Cerdas Dambaan Buah Hati”,Selamat bergabung!!

#Cuplikan iklan SOS di buletin tahun lalu dengan sedikit revisi.

Kamis, 13 Oktober 2016

UPDATE SESUATU
Waktu berjalan dengan sangat cepat. Tanpa terasa halaman blog ini sepi tak berpenghuni, seolah tak ada aktivitas apapun, padahal perjalanan dari tahun 2012 hingga 2016 menorehkan banyak cerita yang penuh nuansa. Baik yang menyenangkan maupun melelahkan, tapi perjalanan tersebut akhirnya menjadi sebuah kisah yang tak akan terlupakan.
Tahun 2012 PAUD Ihya` Assunnah masih menempati gedung ini,

 dan tahun berikutnya, dan entah itu tahun berapa gedung ini memiliki halaman yang beratap (fotonya entah berada dimana ^_^).
Saat ini, sejak dari tahun 2014, kami memperluas area dengan menambahkan satu gedung lagi karena di gedung yang tadi sudah tidak mencukupi untuk anak-anak yang dipercayakan kepada kami. Gedung inilah yang sekarang menjadi tempat untuk unit TK dan yang lama untuk unit TAAM dan TPA.
 
Itu baru cerita tentang perjalanan sarana gedung. Perjalanan bersama anak, baik itu program, kegiatan hingga perjalanan bersama guru, itu akan menjadi sebuah cerita yang sangat panjang. Judulnya update sesuatu, jadi biarlah gedung itu menjadi saksi adanya sebuah update dan semoga cerita-cerita berikutnya tetap dengan tujuan untuk membina generasi masa depan yang beraqidah Ahlu Sunnah wal Jama'ah sesuai manhaj Salaful Ummah.
 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More